Panduan Memberi Pertolongan Pada Korban Jatuh dari Ketinggian



Jatuh dari ketinggian bukan hanya bisa mengakibatkan luka, dan juga imbas yang lain kemungkinan tidak langsung nampak di luar. Oleh karena itu, bantuan pertama kali waktu jatuh jangan dikerjakan dengan asal-asalan. Ada beberapa hal yang penting diamati supaya usaha yang Anda beri buat membantu korban tidak jadi parah luka.


Memberi bantuan pertama kali ke orang yang jatuh


Saat sebelum lakukan tindak perlakuan apa saja, yakinkan jika keadaan seputar Anda cukup aman. Jauhi status atau posisi yang bisa mencelakakan Anda seperti pada bawah puing-puing, di permukaan tanah yang licin, dan lain-lain.


Sesudah pastikan keadaan Anda aman, turuti beberapa langkah berikut:

1. Pastikan kesadaran korban

Waktu memberi bantuan pertama kali ke orang yang jatuh, jangan tergesa-gesa mengalihkan tubuhnya. Hampiri korban lebih dahulu supaya Anda dapat pastikan kesadarannya serta memandang keadaan badannya secara cepat.


agen judi ayam terpercaya mengetahui keistimewaan ayam flanker Perhatian apa korban sadar serta sanggup memberi respon. Bila korban bisa memberi respon, lihat apa dia dapat bernapas. Jika korban tidak memberi respon, apa lagi bila tidak teraba nadi di wilayah lehernya, selekasnya kerjakan resusitasi jantung paru. Demikian korban ditanggung bernapas, yakinkan lajur udaranya tidak terhalang. Ganti status badannya jika dia terlihat kesusahan bernapas.


2. Kenali kapan Anda harus mengontak nomor genting

Selekasnya kontak nomor ambulans jika korban tidak sadar diri atau alami luka sungguh-sungguh untuk leher, kepala, punggung, tulang pinggul, atau paha. Kontak juga nomor genting jika korban tidak sanggup bernapas atau alami kejang.


Waktu menanti kontribusi klinis untuk korban jatuh yang tidak bernapas, Anda bisa memberi bantuan pertama kali dengan lakukan resusitasi jantung serta paru (RJP). Bila Anda tidak mengenali triknya, kontak tenaga kesehatan untuk membantu Anda.


3. Menyaksikan pertanda luka serta cedera


Bila korban sanggup bernapas serta memberi tanggapan, cara setelah itu menyaksikan pertanda luka serta cedera. Tanya untuk korban sisi manakah dari badannya merasa sakit. Pantau juga ada perdarahan dalam, bengkak, serta anggota badan yang terkilir.


Jangan alihkan tubuh korban jika dia alami luka untuk leher atau tulang belakang. Kontak ambulans serta jaga status korban sampai tenaga kesehatan datang. Jika berlangsung perdarahan, pencet perlahan-lahan sisi yang berdarah dengan kain bersih.


4. Lakukan perlakuan genting pada patah tulang


Waktu memberi bantuan pertama kali untuk korban jatuh, wujud luka yang tersering berlangsung ialah patah tulang. Jangan mengalihkan tubuh korban sebab ini dapat jadi parah luka untuk tulang atau tempat sekelilingnya.


Jangan juga coba membenarkan status tulang yang berubah. Selaku tukarnya, Anda dapat memasangkan bebat genting dari kayu atau bahan semacamnya di bagian atas serta bawah tempat patah tulang. Pakai kain untuk mengikat bebat itu.


5. Jaga keadaan korban waktu tidak ada luka serta cedera

Jika korban terlihat tidak alami cedera serta sanggup bergerak bebas, Anda dapat menolongnya duduk. Lihat keadaan korban serta pantau pertanda ngilu, merasa tidak tenteram, pusing, atau kepala berkunang-kunang.


Jika memungkinkannya, atau bila Anda ialah bagian keluarga korban, awasi keadaannya sepanjang 24 jam di depan. Selekasnya kontak tenaga kesehatan jika korban alami tanda-tanda gegar otak seperti sakit di kepala, kejang, muntah, atau tidak sadarkan diri.


Bantuan pertama kali yang Anda beri waktu seorang jatuh dari ketinggian akan memberi dampak yang besar. Perlakuan sangat simpel sekalinya dapat menghindari korban dari resiko luka tetap atau bahkan juga kematian.


Supaya faedahnya maksimal, yakinkan Anda jeli serta waspada saat sebelum memberi bantuan pertama kali. Tidak lupa, keselamatan Anda selaku penolong tetap harus diprioritaskan.

Popular posts from this blog

São Paulo city is one of the Southern Hemisphere’s most dynamic gastronomic landscapes

Hyoscyamine and other anti-cholinergic drugs would remain the primary means of treatment for the next 100 years.

Along with Afghan females participating in an important duty in supplying assist, there's worry the outlaw is actually jeopardizing important life-saving altruistic functions in the nation.